Jika Kau menginginkan cinta dari
seseorang, tunjukkan cintamu. Cinta tidak membutuhkan keraguan, Tunjukan
saja!!
POHON
Alasan mengapa orang-orang memanggilku "Pohon"
karena
aku sangat baik dalam menggambar pohon. Setelah itu, aku
selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua
lukisanku. Aku telah berpacaran sebanyak 5 orang wanita ketika aku masih di
SMA.
Ada satu wanita yang aku sangat aku cintai, tapi aku
tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak memiliki wajah yang
cantik, tubuh yang sexy, dsb, dia sangat peduli dengan orang lain dan religius
tapi dia hanya wanita biasa saja.
Aku menyukainya, sangat menyukainya, menyukai gayanya
yang innocent dan apa adanya, kemandiriannya, aku menyukai kepandaiannya dan
kekuatannya. Alasan aku tidak mengajaknya kencan karena aku merasa dia yang
sangat biasa dan tidak serasi untukku. Aku juga takut, jika kami bersama semua
perasaan yang indah ini akan hilang. Aku juga takut kalau gosip-gosip yang ada
akan menyakitinya. Aku merasa dia adalah "sahabatku" dan aku akan
memilikinya tiada batasnya dan aku tidak harus memberikan semuanya hanya untuk
dia.
Alasan yang terakhir, membuat dia menemaniku dalam
berbagai pergumulan selama 3 tahun ini. Dia tahu aku mengejar gadis-gadis lain,
dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun.
Ketika aku mencium pacarku yang kedua, dan terlihat
olehnya. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah dan berkata "lanjutkan
saja" dan setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak..
dan merah... Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis,
but...
Aku tertawa dengannya seharian. Ketika semuanya telah
pulang, dia sendirian di kelas untuk menangis. Dia tidak tahu bahwa aku kembali
dari latihan sepak bola untuk mengambil sesuatu di kelas, dan aku melihatnya
menangis selama sejam-an.
Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya. Pernah sekali mereka
berdua perang dingin, aku tahu bukan sifatnya untuk memulai perang dingin. Tapi
aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan matanya penuh dengan
air mata sedih dan kaget. Aku tidak memikirkan perasaannya dan pergi
meninggalkannya bersama pacarku. Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku
seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tahu bahwa dia sangat sedih dan
kecewa tapi dia tidak tahu bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia, aku
juga sedih.
Ketika aku putus dengan pacarku yang ke 5, aku
mengajaknya pergi. Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada
sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali
bahwa dia juga ada sesuatu yang ingi dia katakan padaku. Aku cerita padanya
tentang putusnya aku dengan pacarku dan dia berkata tentang dia sedang memulai
suatu hubungan dengan seseorang. Aku tahu pria itu.
Dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh
energi dan menarik. Aku tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatinya aku, tapi
hanya bisa tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika aku sampai di
rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya. Seperti ada
batu yang sangat berat didadaku. Aku tak bisa bernapas dan ingin berteriak
namun tidak bisa.
Air mata mengalir dan aku jatuh menangis. Sudah sering
aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya. Ketika
upacara kelulusan, aku membaca SMS di Handphoneku. SMS itu dikirim 10 hari yang
lalu ketika aku sedih dan menangis. SMS itu berbunyi, "Daun terbang karena
Angin bertiup atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal?".
DAUN
Selama SMA, aku suka mengoleksi daun-daun, kenapa? Karena
aku merasa bahwa daun untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali
selama ini membutuhkan banyak kekuatan.
Selama 3 tahun di SMA, aku dekat dengan seorang pria,
bukan sebagai pacar tapi "Sahabat". Tapi ketika dia mempunyai pacar
untuk yang pertama kalinya, Aku mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah
aku pelajari sebelumnya - CEMBURU. Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan
dengan menggunakan Lemon. Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya
bersama selama 2 bulan. Ketika mereka putus, aku menyembunyikan perasaan yang
luar biasa gembiranya. Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi.
Aku menyukainya dan aku tahu bahwa dia juga menyukaiku,
but mengapa dia tidak mau mengatakannya? Sejak dia mencintaiku, mengapa dia
tidak yang memulainya dulu untuk melangkah? Ketika dia punya pacar baru lagi,
hatiku selalu sakit. Waktu berjalan.. dan berjalan, hatiku sakit.
Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk
sebelah tangan, tapi mengapa dia memperlakukanku dengan sangat baik diluar
perlakuannya hanya untuk seorang teman?
Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati, aku tahu
kesukaannya, kebiasaannya. Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa
diketahui. Kau tidak mengharapkan aku seorang wanita untuk mengatakannya bukan?
Diluar itu, aku mau tetap disampingnya, memberikannya
perhatian, menemaninya, dan mencintainya. Berharap, bahwa suatu hari, dia akan
datang dan mencintaiku. Hal itu seperti menunggu telpon-nya. Setiap malam,
mengharapkannya untuk mengirimku SMS. Aku tahu sesibuk apapun dia, dia pasti
meluangkan waktunya untukku. Karena itu, aku menunggunya. 3 tahun cukup berat
untuk kulalui dan aku mau menyerah.
Kadang aku berpikir untuk tatap menunggu. Luka dan Sakit
hati, dan dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini.
Ketika diakhir tahun ke 3, seorang pria mengejarku dia
adalah adik kelasku, setiap hari dia mengejarku tanpa lelah. Dari
penolakan-penolakan yang telah ditunjukkan, aku merasa bahwa aku ingin
memberikan dia ruang kecil dihatiku.
Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup
daun untuk terbang dari pohon. Akhirnya, aku sadar bahwa aku tidak ingin
memberikan Angin ini ruang yang kecil di hatiku. Aku tahu Angin ini akan
membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik. Akhirnya Aku
meninggalkan Pohon, tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk
tinggal, aku sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku.
"Daun terbang karena Angin bertiup atau Pohon tidak
memintanya untuk tinggal"
ANGIN
Karena aku menyukai seorang gadis bernama Daun, karena
dia sangat bergantung pada Pohon, jadi aku harus menjadi Angin yang kuat.
Angin akan meniup Daun terbang jauh. Ketika aku pertama
kalinya, ketika 1 bulan setelah aku pindah sekolah. Aku melihat seorang
memperhatikan kami bermain sepak bola. Ketika itu, dia selalu duduk disana
sendirian atau dengan teman-temannya memperhatikan Pohon. Ketika Pohon
berbicara dengan gadis-gadis, ada cemburu di matanya. Ketika Pohon melihat ke
arah Daun, ada senyum di matanya.
Memperhatikannya menjadi kebiasaanku, seperti daun yang
suka melihat Pohon. Satu hari, dia tidak tampak, aku merasakan kehilangan.
Seniorku juga tidak ada saat itu, Aku pergi ke kelas mereka, melihat seniorku
sedang memperhatikan Daun. Air mata mengalir di mata Daun ketika Pohon pergi,
besoknya, aku melihat Daun di tempatnya yang biasa, memperhatikan Pohon. Aku
melangkah dan tersenyum padanya. Menulis catatan dan memberikan kepadanya. Dia
sangat kaget.
Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima catatanku.
Besoknya, dia datang, menghampiriku dan memberiku catatan. Hati Daun sangat
kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena Daun tidak mau
meninggalkan Pohon. Aku melihat ke arahnya dengan kata-kata tersebut dan pelan
dia mulai berkata padaku dan menerima kehadiranku dan telpon-ku. Aku tahu orang
yang dia cintai bukan aku, tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukai
aku.
Selama 4 bulan, Aku tlah mengucapkan kata Cinta tidak
kurang dari 20x kepadanya. Setiap kali dia mengalihkan pembicaraan.. tapi aku
tidak menyerah, aku memutuskan untuk memiliki dia dan berharap dia akan setuju
menjadi pacarku.
Aku bertanya, "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau
tidak pernah membalas?"
Dia berkata, "Aku menengadahkan kepalaku".
"Ah?", Aku tidak percaya apa yang aku dengar.
"Aku menengadahkan kepalaku", dia berteriak.
Aku meletakkan telpon, berpakaian dan naik taxi ke tempat
dia, dan dia membuka pintu, aku memeluknya kuat-kuat.
"Daun terbang karena tiupan Angin atau karena Pohon
tidak memintanya untuk tinggal".
1 komentar:
5 Maret 2011 pukul 07.09
mengesankan
Posting Komentar