Ketika berkunjung ke rumah anak perempuan saya beberapa minggu lalu, saya
memperhatikan Brent, suaminya, menggunakan gergaji untuk memotong beberapa
pohon pinus yang tinggi di belakang rumah mereka. Pohon-pohon tersebut telah
mati akibat kekeringan musim panas dan dapat rubuh. Sesaat sebelum saya
meninggalkan rumah mereka,
saya keluar untuk berbicara dengan Brent. Cucu saya, Kaitlyn, juga ingin
bertemu dengan ayahnya, mengikuti saya dari belakang.Saya angkat tubuh
kecilnya, meletakkan dia di atas pundak saya agar dia dapat memperhatikan
ayahnya bekerja. Brent mematikan mesin gergajinya dan kami berbicara selama
beberapa saat. Lalu saya menarik Kaitlyn untuk masuk kembali ke dalam rumah.
Saat Brent mulai bekerja, Kaitlyn berkata dia ingin melihat. Saya menuruti
permintaan Kaitlyn dan menjaganya di tempat yang aman.
Sebelum Brent menyalakan mesinnya, saya berkeinginan untuk mengingatkan dia
betapa pentingnya berdiri pada jarak yang aman sehingga pohon-pohon tersebut
tidak akan menimpanya ketika tumbang. Setelah menjelaskan kepada Kaitlyn bahwa
bahaya dapat seketika terjadi dan kami tidak menginginkan pohon menimpa, saya
bertanya kembali kepada Kaitlyn untuk meyakinkan diri saya bahwa ia mengerti.
Kaitlyn menjawab, "Ya Papaw.."
Dan lagi untuk
benar-benar mengingatkan dia apa yang telah saya jelaskan, saya bertanya,
"Dan mengapa kau harus tetap berada di sini?"
Tanpa ragu, Kaitlyn
menjawab dengan senyuman lebar, "Karena saya berharga."
Seorang anak berumur
tiga tahun mungkin tidak dapat sepenuhnya mengerti apa yang orang dewasa
seperti kita coba jelaskan. Namun, Kaitlyn menyadari sepenuhnya bahwa dia
dikasihi dan berharga di hati orang-orang yang berada di sekitarnya, terutama
saya, Papaw Keith-nya
Sumber : Google.com
0 komentar:
Posting Komentar