Hsiau fei adalah seorang
mahasiswa yang sebentar lagi akan diwisuda. Dia sangat mendambakan akan
mendapatkan hadiah wisuda dari ayahnya, seorang pengusaha kaya yang sangat
menyayanginya sebagai anak tunggal. Hsiau fei selama berhari-hari telah
membayangkan akan mengendarai mobil BMW idamannya sambil bersenang-senang
dengan temannya.
Saat yang dinantikan pun tiba. Setelah diwisuda, dengan
langkah penuh keyakinan Hsiau fei menemui ayahnya,yang tersenyum sambil
berlinang air mata, menyampaikan betapa dia sangat kagum, akan anak
satu-satunya dan sungguh sangat dia cintai. Ayahnya kemudian mengeluarkan
sebuah kado yang dibungkus rapi.Hal ini membuat Hsiau fei terkejut dan terpaku,
karena bukan kunci mobil BMW !!
Dengan perasaan gundah dibukanya juga kado itu, dimana berisi Buku Motivasi yang terjilid rapi berlapiskan tulisan emas, dengan nama Hsiau fei di sampul depannya.
Hancur sekali hati Hsiau fei menerima hadiah kitab tersebut,
dan dengan marah tanpa dapat terkendalikan, dia membanting kitab tersebut
sambil berteriak nyaring, "Apakah ini cara ayah mencintai saya...!!,
dengan uang ayah yang banyak tidaklah sulit untuk membelikan hadiah yang memang
telah ayah ketahui sudah lama saya idamkan!!"
Kemudian Hsiau fei tanpa melihat reaksi ayahnya lagi,
berlari kencang meninggalkannya dan bersumpah tidak akan menemuinya lagi.
Hari, bulan dan tahun pun berganti. Hsiau fei yang telah
pindah tinggal di kota lain, akhirnya berhasil menjadi seorang pengusaha yang
sukses. Selain memiliki mobil dan rumah yang mewah, dia juga telah berkeluarga
dan memiliki tiga anak. Sementara ayahnya sudah pensiun dan semakin tua serta
tinggal sendirian. Ayahnya selalu menanti kedatangan Hsiau fei sejak hari
wisuda tersebut, dengan satu harapan, hanya untuk menyampaikan betapa kasihnya
dia kepada Hsiau fei. Hsiau fei adakalanya juga rindu kepada ayahnya.Namun
setiap kali mengingat kejadian hari wisuda tersebut, diapun menjadi marah
kembali dan merasa sakit hati atas hadiah buku dari ayahnya.
Sampai suatu hari, datanglah telegram dari tetangga ayahnya,
yang memberitahukan bahwa ayahnya telah meninggal dunia, dan sebelum meninggal
dia telah meninggalkan surat wasiat kepada Hsiau fei, dimana semua hartanya
akan diwariskan kepadanya. Akhirnya Hsiau fei pulang untuk mengurus harta
peninggalan ayahnya. Memasuki halaman rumahnya, timbullah rasa penyesalan yang
menyebabkannya sedih sekali ketika memikirkan sikap ketidaksabarannya, khususnya
saat wisuda. Hsiau fei merasa sangat menyesal telah menolak ayahnya.
Dengan langkah berat dia memasuki rumah dan satu per satu
perabot diperhatikannya, yang mengingatkannya akan semua kenangan indah ketika
tinggal bersama ayahnya. Dengan kunci wasiat yang diterimanya, dia membuka
brankas besi ayahnya, dan menemukan Buku Motivasi dengan ukiran emas namanya,
hadiah hari wisuda.
Dia mulai membuka halaman Buku tersebut dan menemukan
tulisan ayahnya di halaman depan. "Dengan segala kejahatan yang telah kamu
lakukan selama hidupmu, tetapi kamu tahu memberikan yang terbaik untuk anakmu,
sungguh Tuhan akan terguncang dengan perbuatanmu."
Tanpa disengaja, tiba2 dari sampul buku tersebut jatuh
sebuah kunci mobil BMW, dan kwitansi pembelian mobil yang tanggalnya persis
satu bulan sebelum hari wisuda Hsiau fei.
Hsiau fei terpaku tanpa bisa bersuara, berbagai perasaan
menghinggapinya. Dengan sisa tenaga yang ada, Hsiau fei segera berlari ke
garasi dan menemukan sebuah mobil BMW yang telah berlapiskan debu tetapi masih
jelas bahwa mobil tersebut belum pernah disentuh sama sekali, karena jok
mobilnya masih terbungkus plastik. Di depan kemudi terpampang foto ayahnya yang
tersenyum bangga. Tiba-tiba lemaslah seluruh tubuhnya, dan air matanya tanpa
terasa mengalir terus tanpa dapat ditahannya.
Suatu penyesalan mendalam atas ketidaksabarannya sendiri,
Suatu penyesalan yang tak mungkin berakhir.......
1 komentar:
13 November 2011 pukul 12.45
ok bro kembangkan tru
Posting Komentar